Kisah Pria Indonesia yang Lolos Jadi Imam Masjid di Arab

Ahmad Musyaddad pria asal Indonesiaberhasil terpilih untuk mewakili Indonesia dan menjadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab (UAE).
Pria yang disapa Musyaddad ini terpilih melalui seleksi resmi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada 2023 lalu. Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Indonesia dengan UEA untuk mencari pemuda Indonesia yang memiliki kemampuan untuk menjadi imam sholat rawatib di salah satu masjid di UAE.
"Sebenarnya saya pun tidak menyangka, karena ini pengalaman pertama saya mengikuti seleksi tersebut dengan rata-rata pesertanya sudah berumur 25 tahun keatas dan sudah pernah mengikuti event serupa di tahun sebelumnya," katanya dalam pernyataan dari Unair News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat seleksi, alumni Unair ini berhasil mengalahkan 518 peserta. Keberhasilannya ini menjadikan dia sebagai 1 dari 44 pemuda yang bakal berangkat ke UAE pada Januari 2024 ini. Setelah sampai, dia pun akan segera bertugas sebagai imam.
Tugas perdananya sebagai imam akan dimulai pada Jum'at (26/01) di Masjid Emirate Ras Al-Khaimah, UAE.
Proses panjang
Perjalanan Musyaddad untuk menjadi Imam di UAE bukan proses yang pendek. Untuk bisa lolos seleksi, dia harus lolos hafalan Al-Qur'an 30 Juz, dengan dua butir soal sambung ayat.
Lihat Juga :![]() |
Hanya saja, Musyaddad sudah mulai menghafal Al-Quran sejak SD. Dia juga menuntaskan hafalan sebanyak 30 juz saat duduk di Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng, Jombang.
Semasa sekolah, dia juga sering memenangkan berbagai perlombaan, antara lain lomba MTQ di tingkat regional Jawa Timur diantaranya juara tiga hifdzil quran dan
tafsir bahasa Inggris di Jawa Timur tahun 2023 lalu.
Saat menjadi mahasiswa, dia pun juga sempat menjadi imam di masjid Ulul Azmi Kampus C UNAIR.
"Di kampus juga saya besar dan tumbuh bersama teman dan lingkungan yang mendukung di UKM Tahfidzul Quran Unair (UKM-TQ) sejak maba. Dia juga pernah menjadi ketua di UKM-TQ tahun 2022, dan tuntas di sana," katanya.
"Di samping itu, saya sesekali belajar menjadi imam di masjid Ulul Azmi kampus C UNAIR atas perintah ustadz disana. Pengalaman tersebutlah yang mendukung saya mendaftar sampai menyelesaikan semua tes yang diberikan."
Selain soal ayat Al-Quran, dalam proses seleksi para peserta juga akan diuji kemampuan bahasa Arabnya disertai dengan tes pengetahuan fiqh dan khutbah dalam bahasa Arab. Soal ini, Musyaddad sempat khawatir, lantaran kendala bahasa Arabnya.
"Harapan saya secara pribadi semoga program ini menjadi awal yang baik untuk pengalaman-pengalaman baru yang akan saya jalani di masa depan. Karena semua imam adalah delegasi resmi dari Indonesia, semoga semakin banyak juga yang tertarik dan bisa ikut ke UEA untuk mengamalkan ilmu disana."
(chs)相关文章
Menkopolhukam Klaim Situasi Usai Pilpres Kondusif: Ada Demo, tapi Skalanya Kecil
JAKARTA, DISWAY.ID--Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tj2025-06-06KemenPPPA Soroti Kekerasan Seksual Berbasis AI
Jakarta, CNN Indonesia-- Kekerasan seksualterhadap perempuan tak cuma berbentuk serangan fisik yang2025-06-06Kemen PPPA Sebut Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' Penuhi Tindakan Kriminal
Warta Ekonomi, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menge2025-06-06Anggaran Makan Gratis Rp10 Ribu, Ini Standar Kebutuhan Gizi Kemenkes
Jakarta, CNN Indonesia-- Anggaran Makan Bergizi Gratisdipangkas dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu ole2025-06-06Bagaimana Hukum Kurban Atas Nama Keluarga?
Jakarta, CNN Indonesia-- Umat Muslimdianjurkan untuk melakukan ibadah kurban. Lantas, bagaimana huku2025-06-06Gojek Hingga Grab Pastikan Layanan Beroperasi Normal di Tengah Aksi Offbid 20 Mei
Warta Ekonomi, Jakarta - Empat perusahaan penyedia layanan ojek online (ojol) memastikan operasional2025-06-06
最新评论