3 Fakta soal Varian Eris EG.5 yang Bikin Kasus Covid di RI Naik Lagi

Daftar Isi
- Fakta-fakta Covid-19 Subvarian Eris quickq最新下载
- 1. Bisa menyebar dengan cepat
- 2. Gejala cenderung ringan
- 3. Lolos dari sistem kekebalan tubuh
Tren kasus infeksi virus coronapenyebab Covid-19di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Kenaikan diduga dipicu oleh subvarian baru Eris atau EG.5 dan EG.2.
"Kasus Covid-19 [di Indonesia] naik karena ada subvarian baru EG.5 dan EG.2," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/12).
Eris sendiri merupakan turunan dari varian Omicron. Hingga saat ini, Omicron masih menjadi varian yang mendominasi penularan Covid-19 di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kini tampaknya subvarian Eris kembali bergejolak di dunia, tak terkecuali di dunia. Kasus Covid-19 di RI sepanjang November tercatat mengalami peningkatan 58,9 persen dari Oktober.
Fakta-fakta Covid-19 Subvarian Eris
Agar lebih waspada, masyarakat perlu memahami beberapa fakta tentang Covid-19 subvarian Eris berikut ini.
1. Bisa menyebar dengan cepat
Virus corona penyebab Covid-19 subvarian Eris diyakini lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya.
Pakar penyakit menular dari Berkeley's School of Public Health John Swartzberg mengatakan bahwa subvarian satu ini tampaknya mengalahkan varian lainnya soal penyebaran.
"Ini dimulai dengan sangat lambat dan kemudian tampaknya semakin meningkat dalam hal [penularan] mengalahkan pendahulunya," ujar Swartzberg, mengutip Insider.
2. Gejala cenderung ringan
![]() |
Meski menyebar dengan cepat, beberapa pihak meyakini gejala yang ditimbulkan subvarian satu ini tak akan separah varian Corona lainnya.
Berikut beberapa gejala Covid-19 subvarian Eris yang biasa muncul:
- demam,
- kelelahan,
- batuk,
- sakit kepala,
- pilek.
"Mereka yang paling berisiko termasuk orang tua, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan mereka yang memiliki penyakit kronis," ujar Swartzberg.
Lihat Juga :![]() |
3. Lolos dari sistem kekebalan tubuh
Berdasarkan laporannya, WHO menyebutkan bahwa subvarian Eris bisa lolos dari kekebalan tubuh.
Mengutip laman Yale Medicine, EG.5 disebut memiliki mutasi baru pada protein yang berpotensi menghindari sebagian kekebalan yang diperoleh setelah infeksi atau vaksinasi.
"Mirip dengan semua subvarian yang muncul. Ada kemampuan untuk menghindari kekebalan yang lebih tinggi," ujar ahli penyakit menular Scott Roberts.
(asr/asr)相关文章
Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejagung, Diperiksa Atas Dugaan Korupsi Harvey Moeis
JAKARTA, DISWAY.ID- Aktris Sandra Dewi memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk2025-06-05Pertama dalam Sejarah, Pengukuhan Calon Paskibraka Akan Dilakukan Pada 13 Agustus 2024 di IKN
JAKARTA, DISWAY.ID- Sempat beredar kabar pengukuhan anggota Paskibraka Pusat untuk Upacara HUT RI Ke2025-06-05Fatty Liver, Bahaya Penyakit Hati yang Kerap Terlambat Disadari
Jakarta, CNN Indonesia-- Kondisi fatty liveratau perlemakan hati kini menjadi penyakit hati yang sem2025-06-05Kompolnas Kritik Mangkraknya Kasus Pemalsuan Label SNI
Warta Ekonomi, Jakarta - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyampai2025-06-05Jejak Salim Said Kala Mewawancarai Westerling Hingga Jadi Tokoh Pers Indonesia
JAKARTA, DISWAY.ID– Semasa hidupnya, Prof Salim Said dikenal sebagai tokoh pers Indonesia.Cata2025-06-05Manga Ramal Gempa Besar Jepang Juli Ini, Turis Langsung Batal Liburan
Jakarta, CNN Indonesia-- Sejumlah turis diklaim membatalkan rencana liburan ke Jepang imbas ramalan2025-06-05
最新评论