会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 KKP Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Berantas Illegal Fishing!

KKP Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Berantas Illegal Fishing

时间:2025-06-13 22:37:59 来源:quickq安卓版本下载 作者:时尚 阅读:344次
Warta Ekonomi,quickq充值官网 Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berhasil menyelamatkan lebih dari Rp13 triliun kerugian negara dari kegiatan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur atau Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing.

Hal tersebut secara nyata menyelamatkan keberlanjutan sumber daya dan ekonomi nasional. Ini disampaikan Menteri Trenggono pada kegiatan peringatanInternational Day for the Fight Against Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishingdi Jakarta beberapa waktu lalu.

KKP Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Berantas Illegal Fishing

KKP Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Berantas Illegal Fishing

Baca Juga: Bahlil Ungkap Kenapa APBD Teluk Buntuni Jumbo

KKP Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Berantas Illegal Fishing

“Dari kurun waktu 2020-2025, sudah lebih dari Rp13 triliun kerugian negara yang kita selamatkan dari illegal fishing,” kata Trenggono, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (13/6).

KKP Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Berantas Illegal Fishing

Menteri Trenggono menyebutkan bahwa aktivitas penangkapan ikan secara ilegal tidak hanya dilakukan oleh pelaku penangkapan ikan dari luar negeri, melainkan juga dalam negeri. Seperti alih muat ikan di tengah laut secara ilegal hingga pelanggaran wilayah penangkapan ikan. Padahal, Menteri Trenggono menekankan bahwa sektor kelautan dan perikanan memainkan peran strategis, baik dalam penyediaan pangan biru maupun dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis Ekonomi Biru.

Data KKP menyebutkan rata-rata produksi perikanan tangkap pada tahun 2020-2024 mencapai 7,39 juta ton. Seharusnya dengan angka produksi tersebut, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bisa lebih besar tanpa praktik IUU fishing.

“Salah satu implementasi kebijakan ekonomi biru yang terus kita perjuangkan adalah Penangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota, di mana kebijakan ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah serta memutus mata rantai praktik IUU Fishing,” ungkapnya.

Kinerja Pengawasan di Tengah Efisiensi

Sementara itu, Direktur Jenderal PSDKP Pung Nugroho Saksono atau yang kerap disapa Ipunk, dalam laporannya menyampaikan bahwa peringatan International Day for the Fight Against IUU Fishingpada setiap 5 Juni ini adalah momen yang tepat untuk menegaskan kembali pentingnya menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia.

“Tantangan illegal fishingke depan tidak mudah. Terjadi over fishingdari negara tetangga, dan laut Indonesia terbuka. Memberantas IUU Fishingtidak bisa diselesaikan oleh KKP sendiri, tetapi membutuhkan dukungan dan peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan. Itulah pentingnya sinergi dan kolaborasi,” ungkapnya.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Demo di DPR, Sejumlah Masyakat Tolak Pemilu Curang hingga Pemakzulan Jokowi
  • Bule Inggris Coba Naik Kereta Cepat Whoosh: Lebih Bagus dari UK
  • Irjen Karyoto Angkat Bicara Atas Pemeriksaan Firli Bahuri Besok: Kita Tunggu Saja
  • Rakor PMJ dan KPK sebagai Tahap Awal Sebelum Supervisi
  • Hartadinata Abadi (HRTA) Bagikan Dividen Rp21 per Lembar Saham Usai Catat Kenaikan Pendapatan 68,97%
  • Puk puk, Ritual Awak Kabin Sebelum Masuk Pesawat Viral di TikTok
  • Panji Gumilang Segera Jalani Persidangan Setelah Berkas Dinyatakan Lengkap
  • 香港中文大学建筑学硕士申请条件是什么?
推荐内容
  • KKP Ungkap Kenapa Teluk Balikpapan Dipilih Sebagai Lokasi MSP Project
  • FOTO: Menilik Rumah
  • FOTO: Melestarikan Seni Sulam UEA yang Hampir Punah
  • Awas, 5 Kebiasaan Sehari
  • Bukan CVR, Ternyata Tim SAR Hanya Temukan Casingnya Aja
  • Anggota BPK Achsanul Qosasi Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Korupsi BTS Kominfo