Sadari Sebelum Terlambat, Ini Ciri

Daftar Isi
- Ciri-ciri anak speech delay
- 1. Tidak mengoceh (usia 0-9 bulan)
- 2. Tidak memasuki tahap 'kata berulang' ( usia 9-12 bulan)
- 3. Tidak bisa menambah kosakata (usia 12-18 bulan)
- 18 bulan)">4. Tidak bisa memahami perintah dan pertanyaan sederhana (usia >18 bulan)
- 5. Tidak bisa mengartikulasikan konsonan (usia 6-8 tahun)
Anak-anakberkembang dengan kecepatan mereka sendiri. Namun, beberapa anak rentan mengalami keterlambatan bicara alias speech delay.
Orang tua perlu mengenali ciri-ciri speech delaypada anak agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Speech delaymembuat anak kesulitan untuk membentuk suara dan mengeluarkan kata-kata yang benar. Mereka sulit merangkum satu kalimat atau bahkan melafalkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Ciri-ciri anak speech delay
Dokter spesialis anak Fitri Hartanto menekankan pentingnya orang tua untuk mendeteksi dini speech delay pada si kecil. Berikut beberapa ciri-ciri speech delaypada anak yang perlu diperhatikan.
1. Tidak mengoceh (usia 0-9 bulan)
Pada usia ini, bayi seharusnya sudah bisa mengoceh. Ocehan bisa berupa tertawa atau celetukan-celetukan lainnya.
Secara bertahap bayi mulai memberikan reaksi suara dan memahami kata-kata dasar. Mereka akan melibatkan gerakan tangan dan peraba lainnya jika Anda mengajarinya dengan baik.
Latih terus bayi hingga menunjukkan tanda di atas tadi.
2. Tidak memasuki tahap 'kata berulang' ( usia 9-12 bulan)
![]() |
Mulai kenalkan kosa kata sederhana pada anak. Contohnya kata 'mama' atau 'papa'.
Dengan sering dilatih, anak akan mampu mengucapkan kata tersebut secara berulang-ulang meski belum memahami maknanya.
3. Tidak bisa menambah kosakata (usia 12-18 bulan)
Momen ini biasa disebut sebagai momen 'true speech'. Yakni keadaan di mana anak mulai menambahkan kosakata ringan dan merangkai kata-kata yang perlahan mereka pahami.
4. Tidak bisa memahami perintah dan pertanyaan sederhana (usia >18 bulan)
Dalam usia ini, seorang anak harus mampu memahami pertanyaan dan perintah sederhana. Misalnya saja kata 'jangan' yang memerintahkan si kecil untuk tidak melakukan suatu hal.
Mereka harus secara langsung mempelajari kata-kata baru dan mulai menggunakan beberapa kombinasi kata.
Lihat Juga :![]() |
5. Tidak bisa mengartikulasikan konsonan (usia 6-8 tahun)
Pada usia ini, anak harus mengalami perkembangan penuh dalam aspek berbicara. Biasanya, mereka akan memasuki masa peningkatan artikulasi konsonan kata yang telah diketahui.
Misalnya, anak sudah bisa memperkenalkan namanya, menyebutkan nama benda, sifat, dan kata kerja dalam kalimat panjang.
(pli/asr)相关文章
Bakal Disebar Lagi, Ini yang Terjadi Jika Digigit Nyamuk Wolbachia
Daftar Isi Efek gigitan nyamuk Wolbachia2025-06-06KPK 'Sahkan' Hakim Tangerang Tersangka Korupsi
Warta Ekonomi, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan hakim Pengadilan Negeri (PN)2025-06-06Aset Sandra Dewi Akan Disita Kejagung
JAKARTA, DISWAY.ID- Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal menyita aset siapapun pihak yang terlibat dalam2025-06-06Apakah Lounge Airport 24 Jam? Simak Penjelasannya
Jakarta, CNN Indonesia-- Setiap bandaraatau airportbiasanya menyediakan fasilitas loungeuntuk member2025-06-06Polri Siapkan Pengamanan Kampanye Akbar Anies & Prabowo di Jakarta
JAKARTA, DISWAY.ID--Polri menyatakan siap mengamankan kampanye akbar calon presiden dan wakil presid2025-06-06Tuntas, MK Tolak Permohonan PHPU Pilpres 2024 Ganjar
JAKARTA, DISWAY.ID--Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perkara Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilp2025-06-06
最新评论