会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Ngawur Lah Itu Omongannya...!
当前位置:首页 > 娱乐 > Ngawur Lah Itu Omongannya... 正文

Ngawur Lah Itu Omongannya...

时间:2025-06-13 22:41:56 来源:quickq安卓版本下载 作者:综合 阅读:951次
Warta Ekonomi -

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),quickq免费时长 Novel Baswedan, membantah menggunakan wewenang yang berlebih dalam mengusut kasus korupsi. Novel bahkan menyebut pernyataan tersebut sangat ngawur.

"Ngawur lah itu omongannya, ngawur yang enggak perlu saya tanggapi," kata Novel Baswedan dikonfirmasi awak media, Kamis, 18 Juli 2019.

Ngawur Lah Itu Omongannya...

Ngawur Lah Itu Omongannya...

Sebelumnya tim pencari fakta bentukan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengatakan bahwa adanya dugaan penyerangan air keras terhadap Novel dilatari motif balas dendam. Temuan TPF itu dipaparkan Juru Bicara TPF Nur Kholis dalam konferensi pers kemarin.

Ngawur Lah Itu Omongannya...

Novel Baswedan sendiri menepis pernyataan tersebut. Ia menilai pernyataan tersebut bukanlah sesuatu yang harus ditanggapi.

Ngawur Lah Itu Omongannya...

"Mana mungkin saya tanggapi suatu opini ngawur begitu. Saya tentu seorang penyidik yang punya perspektif yang logis, tidak mungkin saya menanggapi suatu ucapan ngawur," ujarnya.

Sementara Kuasa Hukum Penyidik KPK Novel Baswedan, Alghifari Aqsa, menyesalkan kinerja tim gabungan pencari fakta (TGPF) bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang sampai saat ini belum juga berhasil mengungkap siapa pelaku dan aktor intelektual atas penyerangan air keras terhadap Novel.

Menurutnya, kegagalan TGPF merupakan bukti pihak Kepolisan tidak tegas untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan. "Kegagalan Tim Satgas tak lain dan tak bukan adalah kegagalan dari Polri mengingat penanggungjawab dari Tim Satgas Polri adalah Kapolri," kata Alghifari.

Padahal TGPF bentukan Polri, kata Alghifari telah temukan banyaknya alat bukti dengan memeriksa saksi-saksi untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Bahkan mereka juga telah dibantu Australian Federal Police dan telah memeriksa 114 toko bahan kimia.

"Akan tetapi, kesimpulan dari Tim Satgas Polri malah menyatakan tidak adanya alat bukti," kata Alghifari.

Dia menilai, TGPF bentukan Polri seakan-akan justru menyalahkan penggunaan kewenangan berlebihan dari Novel Baswedan, namun tanpa adanya terduga yang terindentifikasi melakukan kejahatan. Hal itu, tekan dia, menunjukan TGPF sedang mencoba membangun opini yang spekulatif, tanpa adanya bukti yang mencukupi.

"Rekomendasi TGPF hanyalah upaya untuk kembali mengulur-ngulur waktu dan semakin mengaburkan pengungkapan kasus ini penyerangan terhadap Novel Baswedan," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Alghifari, pihaknya menuntut supaya Presiden Joko Widodo untuk mengambil tanggungjawab atas pengungkapan kasus Novel dengan membentuk tim gabungan pencari fakta yang bersifat independen serta bertanggungjawab langsung kepada Presiden.

"Menuntut Presiden Republik Indonesia sebagai kepala negara serta panglima penegakan hukum, untuk tidak melempar tanggungjawab pengungkapan kasus ini kepihak lain dan secara tegas bertanggungjawab atas pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan," katanya.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • PDI Perjuangan Segera Rakernas Bahas Sikap Politik Partai
  • Kolak dan Kebiasaan Masyarakat Jawa Konsumsi Makanan Manis
  • 视觉传达设计出国留学院校推荐
  • FOTO: Tradisi Bubur untuk Menu Berbuka Puasa Ramadhan
  • 'Bill Gates' Tipu Investor Sampai Rp30,7 Miliar
  • 视觉传达专业出国留学怎么样?
  • IHSG Sesi I Menguat 0,44% ke 7.173, Saham ANTM Jadi Buruan Investor
  • Wamen Pertanian Sudaryono: Presiden Prabowo Geram atas Kasus MinyaKita!
推荐内容
  • RI Mau Jual Listrik 3,4 GW ke Singapura, Ini Pemainnya!
  • Kemkomdigi Hentikan Layanan Internet dan Penyiaran Selama 24 Jam saat Hari Nyepi di Bali
  • Hari Ini KPK Kembali Panggil Sjamsul Nursalim dan Istri, Jumat Keramat?
  • DPR Akan Sampaikan Pandangan Soal Amnesti Baiq Nuril
  • Jadi Pemicu Ketidakpuasan, Prabowo Didorong Soroti Masalah Pengangguran dan Harga Pangan
  • Mendikdasmen Salurkan Bantuan ke 114 Sekolah di Bekasi Terdampak Banjir