会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Dolar Lanjutkan Kenaikan, Investor Optimis Soal Perundingan China!

Dolar Lanjutkan Kenaikan, Investor Optimis Soal Perundingan China

时间:2025-06-14 07:57:39 来源:quickq安卓版本下载 作者:综合 阅读:420次
Warta Ekonomi,quickq苹果版官方网址 Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada, didukung oleh pernyataan optimistis dari para pejabat terkait kemajuan dalam negosiasi dagang dari China-AS. Meskipun begitu, hingga hari kedua pembicaraan, belum ada konsensus jelas soal tercapainya kesepakatan.

Dilansir dari Reuters, Rabu (11/6), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama lainnya naik ke 99,087 di Selasa (10/6). Meski begitu, indeks tersebut masih mencatat penurunan lebih dari 8% sepanjang tahun ini, seiring kekhawatiran pasar atas dampak tarif dan ketegangan dagang terhadap ekonomi AS.

Dolar Lanjutkan Kenaikan, Investor Optimis Soal Perundingan China

Dolar Lanjutkan Kenaikan, Investor Optimis Soal Perundingan China

Baca Juga: Investasi Sukuk Ritel SR022 Bisa Dapat Cash Back hingga Rp15 Juta, Mau?

Dolar Lanjutkan Kenaikan, Investor Optimis Soal Perundingan China

Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick mengulangi nada positif dalam pernyataannya mengenai pembicaraan, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut. Pertemuan antara pejabat dari dua ekonomi terbesar dunia tersebut bertujuan untuk meredakan perselisihan yang telah meluas dari tarif menjadi pembatasan atas ekspor logam tanah jarang.

Dolar Lanjutkan Kenaikan, Investor Optimis Soal Perundingan China

Chief Market Strategist Bannockburn Forex, Marc Chandler menyebut bahwa negosiasi kali ini bukan hanya menyangkut tarif, tetapi juga kendali ekspor, yang menjadi titik tawar penting bagi kedua belah pihak.

“Ada potensi tercapainya kesepakatan: chip semikonduktor ditukar dengan magnet dan logam tanah jarang. Tapi harus dicatat adanya ketimpangan. China bisa lebih mudah mengganti chip dari dibandingkan mengganti pasokan magnet dan tanah jarang dari China,” ujarnya.

Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping juga diketahui telah berbicara melalui telepon pekan lalu, di tengah tekanan ekonomi yang meningkat di kedua negara akibat serangkaian kebijakan tarif sejak awal tahun.

Investor kini mengalihkan perhatian mereka ke laporan soal Indeks Harga Konsumen (CPI) AS. Data tersebut akan memberikan gambaran dampak tarif terhadap inflasi dan bisa mempengaruhi arah kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: Momentum Suku Bunga Turun, Gobel Group Genjot Bisnis Properti Lewat Apartemen Superblok Opus Park

The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan pekan depan, namun pasar memperkirakan adanya kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun ini.

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • Terkuak! Ini Kronologi Tewasnya Anak Tamara Tyasmara
  • APBN Utamakan Keputusan Politik, Pengamat Tidak Yakin Pembatasan BBM Bisa Berjalan Efektif
  • Ini Warna Keberuntungan Masing
  • FOTO: Asa Perajin Kala Sake Jadi Warisan Budaya UNESCO
  • SheHacks Hadir di Banda Aceh, Indosat Fasilitasi Perempuan Muda Aceh Berkembang di Ekosistem Startup
  • Kecintaan Vania Herlambang Menyelami Wisata Bawah Laut Indonesia
  • Wamenekraf Tekankan Perlunya Kolaborasi Hexahelix untuk Majukan Industri Seni Pertunjukan
  • RI–Thailand Sepakati Kerjasama Kesehatan, Prabowo: Penting untuk Antisipasi Kemungkinan Pandemi Baru
推荐内容
  • Jababeka (KIJA) Amandemen Fasilitas Pinjaman dengan Bank Mandiri
  • Bangkok Kota Pariwisata Terbaik Dunia 2024, Sambut 32,4 Juta Wisman
  • Kemenag RI Minta Penghulu dan Penyuluh Edukasi Bahaya Judi Online pada Calon Pengantin
  • Peredarannya Memicu Kekhawatiran BPOM, Apa Itu Ketamin?
  • Mahfud Mundur dari Kabinet, Tom Lembong: Buruk Buat Negara
  • Kejagung Sita 7,7 Kg Emas dalam Kasus Korupsi 109 Ton Emas