会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 KemenPPPA: Pemberian Makanan Tidak Bergizi Termasuk Eksploitasi Anak!

KemenPPPA: Pemberian Makanan Tidak Bergizi Termasuk Eksploitasi Anak

时间:2025-06-15 03:37:09 来源:quickq安卓版本下载 作者:时尚 阅读:868次

JAKARTA,quickq无限试用 DISWAY.ID--Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengingatkan kepada masyarakat untuk memberikan makanan bergizi kepada Anak.

Hal ini karena, anak memiliki hak kesehatan atas kesehatan sehingga dapat hidup, tumbuh kembang, serta berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat.

KemenPPPA: Pemberian Makanan Tidak Bergizi Termasuk Eksploitasi Anak

KemenPPPA: Pemberian Makanan Tidak Bergizi Termasuk Eksploitasi Anak

BACA JUGA:Dukung Program Makan Bergizi Gratis, KemenPPPA Turut Dilibatkan

KemenPPPA: Pemberian Makanan Tidak Bergizi Termasuk Eksploitasi Anak

BACA JUGA:Ramai Kasus KDRT Selebgram Cut Intan Nabila, Begini Cara Lapor ke Komnas Perempuan dan KemenPPPA

KemenPPPA: Pemberian Makanan Tidak Bergizi Termasuk Eksploitasi Anak

Untuk itu, "Kita harus dapat melindungi mereka dari eksploitasi, kekerasan, diskriminasi, dan wujudkan Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera," kata Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan KemenPPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih di Jakarta, 27 Agustus 2024.

Amuwarni menegaskan bahwa eksploitasi dan kekerasan tidak hanya dalam bentuk fisik, psikologis, ataupun seksual.

"Tetapi kekerasan eksploitasi itu juga bisa dalam bentuk pemberian makanan kepada anak-anak," tandasnya.

Dalam hal ini, anak-anak dieksploitasi untuk makan makanan yang tidak bergizi serta tidak mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh.

BACA JUGA:Tanggapi Kasus KDRT Selebgram Cut Intan Nabila, KemenPPPA: Korban Harus Berani Bersuara

BACA JUGA:Belajar dari Kasus Penganiayaan Anak di Daycare, KemenPPPA Ingatkan untuk Lebih Selektif

Sebaliknya, anak justru diberikan makanan maupun minuman yang tidak sesuai dengan pertumbuhan anak.

"Jadi itu termasuk bagian dari kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi juga," tuturnya. 

Terlebih, saat ini banyak sekali anak yang terancam penyakit kronis lantaran pola asupan gizi yang salah.

Padahal, "Kesehatan itu penting, menjadi aset investasi yang utama. Itu akan menjadi lebih mahal, sebanyak apapun CSR yang kita terima, tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan kalau sudah terkena penyakit."

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Singgung Uji Materi Batas Usia Capres, KPU Pastikan Tahapan Pemilu Tak Terganggu
  • Selain Setubuhi Wanita Dalam Koper, Pelaku Ambil Uang Korban Puluhan Juta
  • Jokowi Beri Dua Arahan Ini ke Menlu Retno terkait Konflik Iran
  • Putaran Baru Negosiasi Perang Dagang AS
  • HSS Series 5 Jakarta Bakal Digelar, Libatkan Juri Internasional
  • 第七届中英国际音乐艺术节|音乐大赛&艺术大赛双项启动!
  • 双非开局:重生之踩着伦艺勇上港理工!
  • Antisipasi Arus Balik Lebaran 2024, Korlantas Polri Lakukan Ini di Tol Jakarta
推荐内容
  • Kondisi Prabowo
  • Pemprov DKI Pastikan Pasokan Pangan dan Pengendalian Inflasi Jelang Nataru
  • One Way dari Tol Cipali Sampai Kalikangkung Mulai Diberlakukan
  • Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong, Kepolisian: Kami Segera Panggil Pelapor
  • Bentrok di Pulau Rempang Batam, Kapolri Angkat Bicara
  • Diisukan Mau Buat Partai usai Pilpres, Begini Respons Anies Baswedan