Mengenal Lasem, Kawasan Multientis Asal Batik Tiga Negeri yang Khas

Indonesia memiliki salah satu kampungmultietnis di pesisir utara Pulau Jawa yang terkenal akan motif batikyang menggabungkan keindahan dua budaya.
Adalah Lasem, sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Wilayah ini menjadi rumah bagi Muslim, etnis Tionghoa, pemeluk ajaran Katolik dan Kristen, serta penganut kepercayaan Hindu Buddha yang berhasil menjaga harmoni bersama, meski berbeda satu dengan yang lainnya.
Tak hanya latar belakang sosial-budaya masyarakatnya yang unik. Bangunan-bangunan di sana pun memancarkan keindahan khas masyarakat plural yang beragam.
Lasem memiliki semua rumah ibadah, mulai dari klenteng, vihara, masjid, hingga gereja. Puluhan pondok pesantren tua di sana juga memiliki arsitektur khas Tiongkok.
Rasa toleransi mereka tak hanya dicitrakan dari bangunan saja, kebiasaan-kebiasaan masyarakatnya pun kental dengan sikap saling menghormati antarsesama. Misalnya, pada saat orang Tionghoa yang meninggal, Muslim di sana turut serta dalam takziyah dan mendoakan.
Pilihan Redaksi
|
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Akulturasi budaya ini dilatarbelakangi fakta bahwa perajin batik di Lasem mulanya adalah keturunan Tionghoa, sampai akhirnya banyak masyarakat lokal yang mendalami kesenian tersebut.
Etnis Tionghoa mendiami Lasem sejak kedatangan mereka pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, kala kecamatan tersebut masih menjadi tempat persinggahan.
Sedangkan, pola-pola yang ada di Batik Tiga Negeri Lasem pertama kali diperkenalkan oleh Si Putri Campa (Na Li Ni), istri Bi Nang Un, salah seorang anggota ekspedisi Cheng Ho.
Istri Bi Nang Un mulai membatik motif-motif bernuansa Tiongkok seperti burung hong, naga, banji, kupu-kupu, bunga seruni, singa, dan bunga teratai. Motif-motif tersebut akhirnya menjadi motif khas dari batik Lasem.
Lihat Juga :![]() |
Kain Batik Tiga Negeri membutuhkan proses yang lama dan kompleks dalam pembuatannya, karena pewarnaan batik ini dilakukan tidak hanya di satu tempat. Perajin Batik Tiga Negeri percaya bahwa kandungan mineral pada air di satu daerah berbeda dengan daerah lainnya.
Pencelupan warna dilakukan di tiga daerah berbeda: Lasem, Pekalongan, dan Solo. Tak heran mengapa batik ini begitu disukai, bahkan menjadi pilihan bagi orang-orang Arab, Belanda, dan Tiongkok, meski harganya sangat mahal.
Ingin merasakan kehidupan multietnis di Lasem? Anda bisa memantau kalender Festival Lasem yang digelar setiap tahunnya.
相关文章
Jokowi Minta Kemendag Atur Perdagangan Tanaman Kratom
JAKARTA,DISWAY.ID- Presiden Jokowi memimpin rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di2025-06-0587 Warga Kecamatan Palmerah Terpapar Covid
SuaraJakarta.id - Sebanyak 87 warga di Kecamatan Palmerah terpapar Covid-19 berdasarkan data pada Se2025-06-05Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu 13 Agustus: Siang Sebagian Besar Wilayah DKI Hujan
SuaraJakarta.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan prediksi terkait cu2025-06-05Tiga Tewas Didor Oknum Polisi, Kapolri Minta Bripka CS Dipecat Tak Terhormat
Warta Ekonomi, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan Surat Telegram Kapolri merespons2025-06-05Prabowo Subianto Tegaskan Sukses Pembangunan Ekonomi Bergantung Iklim Usaha Dalam Negeri
JAKARTA, DISWAY.ID --Presiden Indonesia terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menegaskan, bahw2025-06-05Bertemu Presiden Joko Widodo Bahas Pembunuhan 6 Laskar FPI, Amien Rais Kutip Ayat Al
Warta Ekonomi, Jakarta - Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) terkait enam anggota Front Pembela2025-06-05
最新评论