Volvo PHK 3.000 Pegawai Kantoran, Restrukturisasi Demi Efisiensi Rp2,8 Triliun

Volvo Cars resmi mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.000 pegawainya yang mayoritas berasal dari kalangan pekerja kantoran. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran demi efisiensi biaya dan peningkatan kinerja operasional perusahaan.
PHK tersebut mencakup hampir seluruh lini kerja non-produksi, mulai dari penelitian dan pengembangan, komunikasi, hingga sumber daya manusia. CEO Volvo Cars, Hakan Samuelsson, yang kembali menjabat setelah sempat mundur pada 2022, menyebut langkah ini sebagai bagian dari program efisiensi senilai 18 miliar krona Swedia atau sekitar Rp2,8 triliun yang telah diumumkan pada April lalu.
"Ini mencakup hampir seluruh bidang kerja kantoran, mulai dari penelitian dan pengembangan, komunikasi, hingga sumber daya manusia," ujar Samuelsson kepada Reuters, Selasa (27/5/2025).
Baca Juga: Imbas Tarif Trump, Volvo Lakukan PHK Massal di Amerika
Samuelsson menegaskan bahwa keputusan ini penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang perusahaan serta memberikan peluang bagi karyawan yang tersisa untuk mengambil tanggung jawab lebih besar.
Chief Financial Officer (CFO) baru Volvo Cars, Fredrik Hansson, menyatakan bahwa seluruh departemen terdampak oleh kebijakan ini. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar PHK terjadi di kantor pusat Volvo di Gothenburg, Swedia.
“Tujuan utamanya adalah efisiensi struktural. Tidak ada bagian perusahaan yang luput dari evaluasi,” ujar Hansson.
Dalam pernyataan resminya, Volvo mengonfirmasi bahwa PHK mencakup sekitar 15 persen dari total staf kantoran dan akan menyebabkan biaya restrukturisasi satu kali sebesar 1,5 miliar krona Swedia.
Langkah pemangkasan ini dilakukan di tengah tantangan global yang menekan industri otomotif, seperti meningkatnya biaya produksi, menurunnya permintaan kendaraan listrik, dan ketidakpastian perdagangan internasional.
Baca Juga: Volvo Masih Percaya Pasar Indonesia Masih Cocok untuk Penjualan Mobil Premium
Volvo juga menghadapi tekanan tambahan akibat kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat terhadap kendaraan impor dari Eropa dan China, dua wilayah utama basis produksi perusahaan tersebut.
Kendati begitu, keputusan ini dinilai positif oleh sebagian analis. Hampus Engellau, analis dari Handelsbanken, menyatakan bahwa kebijakan Volvo sesuai dengan ekspektasi pasar dan dinilai tepat untuk menyederhanakan struktur perusahaan.
Setelah pengumuman PHK, saham Volvo sempat naik 3,6 persen pada perdagangan Senin siang waktu setempat, meskipun secara keseluruhan masih turun 24 persen sepanjang tahun 2025.
Volvo berencana menyelesaikan penyusunan struktur organisasi barunya pada musim gugur tahun ini.
相关文章
Premi Asuransi Jiwa Naik 3,2% di Kuartal I 2025, AAJI Optimistis Hadapi Sisa Tahun
Warta Ekonomi, Jakarta - Industri asuransi jiwa mencatat pertumbuhan positif selama kuartal I-2025.2025-06-06Ayah Ibu, Ini 9 Pola Asuh yang Bikin Anak Cerdas dan Bahagia
Daftar Isi 1. Baca atau nonton tayangan berita dan berdiskusi2025-06-063 Masalah Kulit Ini Rentan Dialami Orang Usia 50 Tahun ke Atas
Daftar Isi 1. Pruritus2025-06-06Kandungan Nutrisi Susu Evaporasi, Ternyata Banyak Manfaatnya
Jakarta, CNN Indonesia-- Baru-baru ini ramai perbincangan soal susuevaporasi. Memang apa saja kandun2025-06-06Jokowi Umumkan Tim Percepatan Investasi IKN Pada Bulan Depan
JAKARTA, DISWAY.ID--Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadal2025-06-06Eggi Sudjana Dkk Mundur Bela Bambang Tri Mulyono: Ini untuk Kebaikan Klien Kami
Warta Ekonomi, Jakarta - Bambang Tri Mulyono telah ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik di Cyb2025-06-06
最新评论