Luka di Kaki Susah Sembuh? Hati
Lukakecil di kaki yang tak kunjung sembuh mungkin tampak sepele. Tapi, apa sebenarnya penyebab luka kaki sulit sembuh?
Bagi Anda yang memiliki risiko diabetes, luka di kaki yang tak kunjung sembuh bisa jadi 'alarm' bahaya. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi salah satu komplikasi akibat diabetes, yang bisa jadi tidak Anda sadari.
Kondisi ini dikenal dengan istilah diabetic footatau kaki diabetes. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, luka bisa memburuk dan menjadi infeksi berat bahkan hingga berujung amputasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Luka ini kemudian rentan terinfeksi karena sirkulasi darah yang buruk sehingga memperlambat proses penyembuhan.
Dokter sub spesialis bedah vaskular dan endovaskular di Bethsaida Hospital Sendi Kurnia Tantinius mengatakan, diabetes memang bisa menyebabkan luka di kaki susah sembuh. Pasalnya, pada diabetes tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali. Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakannya secara efektif.
"Tanpa insulin yang memadai, glukosa akan menumpuk dalam darah dan menyebabkan kadar gula darah tinggi secara kronis. Kondisi ini, jika dibiarkan, akan merusak pembuluh darah dan saraf, terutama di bagian tubuh yang jauh dari jantung seperti kaki," kata Sendi dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (15/5).
Ini lah yang menjadi awal mula terjadinya masalah kaki pada penderita diabetes. Diabetic footterjadi karena kombinasi faktor neuropati (kerusakan saraf), gangguan aliran darah, dan infeksi.
"Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangren dan berisiko amputasi," ujar Sendi.
Gejala kaki diabetes
![]() |
Deteksi dini sangat penting dalam mencegah komplikasi lebih lanjut. Menurut Sendi, ada beberapa gejala yang justru kerap diabaikan pasien, salah satunya kesemutan.
"Gejala seperti kesemutan dan mati rasa sering kali diabaikan oleh penderita diabetes. Padahal, ini bisa menjadi tanda awal adanya kerusakan saraf yang berpotensi berkembang menjadi diabetic foot," kata Sendi.
Beberapa gejala awal yang harus diwaspadai antara lain:
- kesemutan atau mati rasa pada kaki,
- nyeri tidak biasa pada telapak kaki atau jari,
- pembengkakan di area tertentu,
- perubahan warna kulit, terutama menghitam di area luka,
- luka yang tidak kunjung sembuh atau semakin memburuk.
Simak penjelasan selengkapnya mengenai kaki diabetes di halaman berikutnya..
Tahapan kaki diabetes
Diabetic footdibagi menjadi lima derajat keparahan. Semakin tinggi derajatnya, semakin kompleks penanganannya dan semakin besar risiko kehilangan anggota tubuh. Berikut rinciannya.
1. Derajat 0: Kaki terlihat normal tanpa luka, namun sudah ada faktor risiko seperti deformitas kaki atau neuropati.
Lihat Juga :![]() |
2. Derajat 1-2: Luka dangkal pada kulit, tanpa infeksi atau abses.
3. Derajat 3: Luka disertai infeksi berat seperti abses atau infeksi tulang (osteomielitis).
4. Derajat 4: Terjadi gangren lokal, biasanya di jari kaki.
5. Derajat 5: Gangren menyebar ke seluruh kaki dan memerlukan tindakan amputasi besar.
Cara mengatasi kaki diabetes
![]() |
Penanganan diabetic footharus dilakukan secara komprehensif dan multidisiplin, termasuk oleh dokter spesialis penyakit dalam, bedah vaskular, dan ahli perawatan luka.
Langkah-langkah pengobatannya meliputi berikut.
Debridement luka
Terapi yang bertujuan untuk membersihkan jaringan mati atau terinfeksi agar tidak menyebar.
Terapi oksigen hiperbarik
Dengan meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Terapi ini mempercepat proses penyembuhan luka kronis.
Penggunaan sepatu khusus
Sepatu yang didesain untuk mengurangi tekanan dan gesekan yang bisa memperparah luka.
Lihat Juga :![]() |
Intervensi vaskular
Jika terjadi penyumbatan pembuluh darah, prosedur seperti angioplasti atau bypass bisa dilakukan untuk melancarkan aliran darah ke kaki.
Kontrol gula darah ketat
Menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah kunci utama mencegah kerusakan lebih lanjut dan mempercepat penyembuhan.
Diabetic footadalah komplikasi serius dari diabetes melitus yang sering kali terlambat disadari. Luka kecil yang diabaikan bisa menjadi awal dari infeksi berat hingga amputasi.
Waspadai gejala-gejala awal dan segera periksakan ke dokter jika menemukan luka yang tak kunjung sembuh di kaki.
-
Jokowi Banggakan Inflasi Mei 2024 Hanya 2.83 Persen: Salah Satu Terbaik di DuniaSejarawan Sebut Anies Baswedan Durhaka Jika Tidak Lakukan Ini5 Rekomendasi Makanan yang Aman untuk Penderita EksimPerlindungan Fisik Dicabut LPSK, Kuasa Hukum Serahkan Keselamatan Bharada E ke PolriFOTO: Resep Roti Kuno Turki Berusia 5 Ribu Tahun Kebanjiran PembeliWaspada 3 Risiko ini Jika Ibu Mau Hamil Lagi Setelah Operasi CaesarAlasan Kenapa Sebaiknya Jangan Lepas Sepatu Saat di PesawatDoa untuk Bayi yang Baru Lahir dan Tata Cara MembacanyaSalah Kaprah Vaksin Covid Disebut Picu Kanker Joe Biden, Ini FaktanyaPDIP Ungkap Mobil Listrik Gak Jelas Targetnya, Heru Budi Angkat Bicara
- ·Muhasabah Diri: Arti, Dalil Al
- ·Perlindungan Fisik Dicabut LPSK, Kuasa Hukum Serahkan Keselamatan Bharada E ke Polri
- ·Alasan Kenapa Sebaiknya Jangan Lepas Sepatu Saat di Pesawat
- ·Kepribadian David Diungkap Kepala Sekolah: Anak yang Baik dan Tidak Ada Masalah
- ·Malaysia Tambah 103 Rute Penerbangan Baru, Serius Dongkrak Pariwisata
- ·Waspada 3 Risiko ini Jika Ibu Mau Hamil Lagi Setelah Operasi Caesar
- ·Doa Ziarah Kubur Jelang Bulan Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya
- ·Aziz Yanuar: Penjara Seharusnya Diisi Pelaku Kriminal, Bukan yang Berseberangan dengan Penguasa
- ·Wajib Coba, Metode Jalan Kaki 6
- ·Kodam 1 Bukit Barisan Siap Amankan Perhelatan F1 Powerboat di Danau Toba
- ·Honorer Resah dengan Skema PPPK Model Baru, BKN Akui Ada Perubahan
- ·5 Bacaan Doa untuk Orang yang Sakit agar Diberikan Kesembuhan
- ·Investasi Sukuk Ritel SR022 Bisa Dapat Cash Back hingga Rp15 Juta, Mau?
- ·FOTO: Pesona Hamparan Padang Savana Lembah Dieng Pasuruan
- ·3 Keutamaan Puasa Nisfu Syaban, Dapat Syafaat dari Rasulullah SAW
- ·Bharada E Dipertahankan di Kepolisian, Kompolnas: Tidak Akan Merusak Citra Polri
- ·Soroti Tarif, Uni Eropa Ikuti Langkah Trump: Semua Opsi di Atas Meja
- ·Perlindungan Fisik Dicabut LPSK, Kuasa Hukum Serahkan Keselamatan Bharada E ke Polri
- ·UNUSIA Bahas Penegakan Disiplin Kedokteran di Indonesia, Proses Hukumnya Agar Transparan
- ·Nahloh, Pemprov DKI Kasih Teguran, Bila Dilakukan Lagi Holywings Bisa Ditutup
- ·Alexander Marwata Tegaskan KPK Kini Fokus Ungkap Kasus Kerugian Negara daripada OTT
- ·Beri Kejelasan Nasib Bharada E, Kompolnas Apresiasi Polri
- ·FOTO: Pesona Hamparan Padang Savana Lembah Dieng Pasuruan
- ·Nilai Kerugian Negara Dalam Kasus Korupsi ASABRI Dianggap Tak Sesuai Fakta
- ·FOTO: Kucing
- ·5 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi Penderita Kencing Manis
- ·Jangan Makan 7 Makanan Ini Bersamaan dengan Pepaya, Nanti Sakit Perut
- ·5 Camilan Aman Tengah Malam Buat Kamu yang Lagi Diet
- ·Habib Bahar yang Ditahan, Tetap Pak Jokowi yang Disalahin, Duh...
- ·Kapolri hingga Ketua DPR Disematkan Jadi Warga Kehormatan Marinir
- ·Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump
- ·Haikal Hassan Digarap Polisi, Pengacara Habib Rizieq Buka Suara
- ·Bawaslu Sebut Tidak Ada Dasar untuk Menunda Pemilu 2024!
- ·Suhu Nol Derajat, Bus Malam New York, dan Tekad Nyoblos di TPS 400 Km
- ·Tidak Ada Mahar Tunjuk Farhan dan Lucky Hakim Maju Pilkada di Jabar, Nasdem: Jangan Kecewakan Partai
- ·Haikal Hassan Digarap Polisi, Pengacara Habib Rizieq Buka Suara